Inverter adalah piranti yang mengubah tegangan DC menjadi
tegangan AC. Tegangan DC yang dipergunakan pada pembahasan disini tegangan DC 12V yang berasal dari aki,
sedangkan tegangan AC yang dihasilkan sebesar 220V dengan frekuensi 50Hz.
Tegangan AC tersebut mulai dari yang berbentuk kotak sampai yang berbentuk
sinusoidal. Tegangan AC yang berbentuk kotak hanya dapat dipergunakan pada
peralatan tertentu saja sedangkan tegangan AC yang berbentuk sinusoidal dapat
dipergunakan pada semua peralatan atau dengan kata lain tegangan AC sinusoidal
tersebut sama dengan tegangan jala-jala milik PLN.
Tegangan AC
yang sederhana atau berbentuk kotak diperlihatkan pada gambar 1, gambar 2
memperlihatkan rangkaian yang sangat sederhana untuk menghasilkan tegangan AC
220V, 54 Hz diperlihatkan pada gambar 1. Duty cycle rangkaian gambar 2 sebesar
63%, artinya bagian atas (siklus positif) lebih lama dibandingkan dengan bagian
bawah. Jika sulit mendapatkan power mosfet IRFZ48, maka power mosfet tersebut
dapat digantikan dengan power mosfet yang lain tetapi harus mosfet type N (N
Channel Power Mosfet) misal IRFZ44N, IRFP460 dll. Satu lagi yang harus
diperhatikan dalam menggantikan power mosfet adalah VGS (Tegangan
Gate ke Source) harus lebih besar dari 10V. Selain itu,Power Mosfet harus
dilengkapi dengan keping pendingin (heat sink) yang besar agar dapat
menyalurkan panas.
Gambar 1. Tegangan AC berbentuk kotak
Gambar 2. Inverter kotak dengan IC 555
Rangkaian inverter gambar 2 dapat menyalurkan daya sampai 50 watt
sehingga dapat digunakan untuk menyalakan TV dengan daya kurang dari
50 watt, VCD atau DVD, Lampu pijar dan lampu hemat energi, Laptop,
men-charge HP. Rangkaian gambar 2 tidak boleh dipergunakan untuk
peralatan yang membutuhkan tegangan AC yang sinusoidal seperti kipas
angin, pompa air, mixer, kulkas dll. Perhatikanlah trafo pada gambar
2 bahwa belitan 12V (sekunder) dihubungkan dengan catu daya aki 12v
dan power mosfet. Tegangan output (220V, 54 Hz) terdapat pada belitan
220V (primer).
Gambar 2. Inverter kotak dengan IC 555
Untuk mendapatkan tegangan AC 220V, 50Hz dgn duty cycle 50%, jika
mempergunakan rangkaian pada gambar 2 adalah sangat sulit dan hampir
menjadi tidak mengkin. Hal ini disebakan karena harga harga komponen
yang ada dipasaran terbatas nilainya misalnya kita tidak mengkin
mendapatkan resistor dengan harga 540KΩ
atau kapasitor 2,7μF.
Untuk mendapatkan tegangan AC 220V, 50Hz dgn duty cycle 50%, akan
sangat mudah diwujudkan dengan menggunakan UC (microcontroller).
Gambar 3 merealisasikan hal tersebut dengan mempergunakan UC
ATmega328 buatan Atmel. Rangkaian
Inverter tersebut dapat menyalurkan daya sampai lebih dari 200watt.
Kemampuan menyalurkan
daya sampai 200watt sehingga inverter pada gambar 2 dapat
dipergunakan untuk rice cooker, magic com, dispenser, pemanggang
roti. Atau dengan kata lain peralatan listrik dengan daya besar
tetapi tidak memerlukan tegangan yang sinusoidal.
Sama seperti pada gambar 2,
power mosfet perlu diberi heat sink yang besar agar dapat menyalurkan
panas dengan baik. Selain power mosfet, IC 7805 juga harus diberi
heat sink tetapi dengan ukuran yang lebih kecil dari heat sink power
mosfet. Program untuk UC agar menghasilkan tegangan AC 220V, 50Hz
diperlihatkan pada
program1. Untuk menulis program, mengcompile dan meng-up load ke uc
atmega328 dapat melihat pada pembahasan “meng-compile
dan meng-upload program avr menggunakan ubuntu
“.
Program 1. Inverter Kotak 220V,
50 Hz
#include<avr/io.h>
#include
<util/delay.h>
//==============================================
//
PROGRAM UNTUK MEMBUAT INVERTER KOTAK
//
Frekuensi inverter 50 Hz, duty Cycle 50%
//Rangkaian
Inverter mengacu pada gambar 3
//===============================================
int main(void) {
DDRB
= (1<<PINB0); //Set pin PB0 sebagai sebagai output
while
(1)
{
PORTB |= (1<<PINB0); // PB0 berlogika HIGH
_delay_ms(10);
// Tunda posisi high selama 10ms
PORTB
&= ~(1<<PINB0) // PB0 berlogika LOW
_delay_ms(10);
// tunda posisi LOW selama 10ms
}
return
(0)
}
Inverter
Sinusoidal
Pada
pembahasan sebelumnya, tegangan keluaran inverter masih berbentuk
kotak sehingga tidak dapat
dipergunakan untuk peralatan yang membutuhkan tegangan AC sinusoidal.
Untuk itu maka pada
pembahasan ini kita akan membahas pembuatan inverter sinusoidal. Ada
beberapa teknik (metode) dalam menghasilkan tegangan sinusoidal.
Disini kita hanya membahas
beberapa metode yang populer dipergunakan, metode-metode
tersebut diantaranya Sine Pulse Width Modulation (SPWM), Space Vector
Pulse Width Modulation (SV-PWM), dan Multi Level Inverter.
Sebelum
membahas ketiga metode tersebut maka kita akan membahas terlebih
dahulu prinsip kerja dari inverter. Gambar 4 memperlihatkan prinsip
kerja dari inverter. Pada
setengah perioda pertama (0 s/d 1800
atau 0 s/d 10ms), Switch S1 dan switch S4 menutup sementara S2 dan
switch S3 membuka. Pada kondisi ini arus mengalir dari titik A menuju
titik B. Setengah perioda berikutnya (1800
s/d 3600
atau 10ms
s/d 20ms)
Switch S1 dan switch S4 membuka
sementara S2 dan switch S3 mentup.
Sehingga arus mengalir dari titik B ketitik A.
Kedua siklus ini berulang
terus sehingga jika bentuk gelombang digambarkan akan berbentuk
seperti gambar 1 dan
ditabelkan seperti pada tabel1.
Tabel
1. Prinsip kerja inverter.
Sine
Pulse Width Modulation (SPWM)
Setelah
kita memahami prinsip kerja inverter, maka kita akan membahas lebih
lanjut untuk membentuk gelombang yang sinusoidal. Metode
pertama yang akan kita bahas adalah dengan menggunakan teknik Sine
Pulse Width Modulation (SPWM). Teknik dengan membandingkan sinyal
Sinus dengan sinyal segitiga. Pada gambar 5 setiap setengah siklus
gelombang sinus dibandingkan dengan 8
(delapan)
unit gelombang segitiga. Berdasarkan pengalaman penulis jika
diapplikasikan kepada motor-motor listrik maka diperlukan 7 atau 9
unit gelombang segitiga pada setiap setengah siklus gelombang sinus.
Apabila jumlah gelombang segitiga diperbanyak menjadi lebih dari 9
unit pada setiap setengah siklus maka tidak ada pengaruhnya terhadap
bentuk gelombang sinusoidal atau THD tidak berubah.
Gambar 5. Pembentukan Gelombang Sinusoidal pada Inverter dengan Metode SPWM
Pada
gambar 5, diperlihatkan bentuk tegangan AC yang berbentuk kotak (pada
gambar 1) dipotong potong dengan lebar yang tidak sama mengikuti
perbandingan gelombang sinus dengan segitiga. Warna merah pada gambar
5 adalah siklus negatif dari grafik warna biru yang berharga negatif.
Karena untuk mentrigger switch-switch (S1 s/d S4) pada gambar 4
mempergunakan microcontroller maka siklus negatif (grafik warna biru)
dibalik menjadi berharga positif (grafik warna merah).
Realisasi
Inverter dengan metode SPWM diperlihatkan pada gambar 6. Switch S1
s/d S4 pada gambar 4, digantikan dengan power Mosfet. Switch bagian
atas, Switch S1 dan switch S2, merupakan power mosfet type P (P
Channel Power Mosfet). Switch bagian bawah, switch S3 dan switch S4,
merupakan power mosfet type N (N Channel Power Mosfet). Tegangan
output inverter gambar 6 merupakan tegangan AC 220V, 50 Hz yang
berbentuk sinusoidal sehingga dapat dipergunakan pada seluruh
peralatan yang membutuhkan sumber dari listrik jala-jala. Daya output
yang salurkan dapat mencapai 300watt sehingga dapat dipergunakan pada
seluruh peralatan rumah tangga.
Power
Mosfet S1 s/d Power Mosfet S4 masing-masing harus diberi keping
pendingin (heat sink) yang besar agar dapat menyalurkan panas. Dua
power mosfet lainnya dan IC regulator 7805 juga harus diberi keping
pendingin tetapi tidak terlalu besar. Microcontroller harus
diletakkan jauh dari trafo 36V/10A, hal ini untuk menghindari medan
magnet yang ditimbulkan oleh trafo, bahkan jika perlu trafo tersebut
diberi shielding. Jika timbul suara berisik yang ditimbulkan oleh
trafo maka hal itu menunjukkan bahwa inti besi trafo kurang besar
sehingga trafo perlu diganti dengan ukuran yang lebih besar atau
dapat juga daya output (beban inverter) dikurangi. Jika inverter
memikul beban yang terlalu besar maka suara berisik, diakibatkan oleh
getaran trafo, dapat timbul. Program microcontroller untuk inverter
Sine Pulse Width Modulation diperlihatkan pada program 2.
Program
2. Inverter SPWM
//
Program untuk mentrigger Inverter 1 (satu) phase.
//
Frekuensi Inverter 50 HZ.
//
Metode yang dipergunakan adalah SPWM dengan 7 (tujuh) unit segitiga
setiap setengah siklus
//
Rangkaian yang dipergunakan mengacu pada gambar 6
#include
<avr/io.h>
#include
<util/delay.h>
#define
F_CPU 1000000UL
#define
PORTB1_ON PORTB |= (1 << PB1);
#define
PORTB2_ON PORTB |= (1 << PB2)
#define
PORTB3_ON PORTB |= (1 << PB3)
#define
PORTB4_ON PORTB |= (1 << PB4)
int
main (void)
{
DDRB
= 0xff; // Port B sebagai output
PORTB
= 0x00;
while(1)
{
//
++++++++++++++++++++++++++++++++
//
======Siklus Positif ===========
//+++++++++++++++++++++++++++++++++
//
segitiga ke -1
PORTB1_ON;
PORTB4_ON;
_delay_ms(1.18);
PORTB = 0x00;
_delay_ms(0.58);
//
segitiga ke -2
PORTB1_ON;
PORTB4_ON;
_delay_ms(0.65);
PORTB
= 0x00;
_delay_ms(1.01);
//
segitiga ke -3
PORTB1_ON;
PORTB4_ON;
_delay_ms(0.27);
PORTB
= 0x00;
_delay_ms(1.23);
//
segitiga ke -4
PORTB1_ON;
PORTB4_ON;
_delay_ms(0.14);
PORTB
= 0x00;
_delay_ms(1.24);
//
segitiga ke -5
PORTB1_ON;
PORTB4_ON;
_delay_ms(0.27);
PORTB
= 0x00;
_delay_ms(1.01);
//
segitiga ke -6
PORTB1_ON;
PORTB4_ON;
_delay_ms(0.65);
PORTB = 0x00;
_delay_ms(0.56);
//
segitiga ke -7
PORTB1_ON;
PORTB4_ON;
_delay_ms(1.21);
PORTB
= 0x00;
_delay_ms(0.10);
//
++++++++++++++++++++++++++++++++
//
======Siklus Negatif ===========
//+++++++++++++++++++++++++++++++++
//
segitiga ke - 1
PORTB2_ON;
PORTB3_ON;
_delay_ms(1.14);
PORTB
= 0x00;
_delay_ms(0.57);
//
segitiga ke - 2
PORTB2_ON;
PORTB3_ON;
_delay_ms(0.65);
PORTB
= 0x00;
_delay_ms(1.01);
//
segitiga ke - 3
PORTB2_ON;
PORTB3_ON;
_delay_ms(0.27);
PORTB
= 0x00;
_delay_ms(1.23);
//
segitiga ke - 4
PORTB2_ON;
PORTB3_ON;
_delay_ms(0.15);
PORTB
= 0x00;
_delay_ms(1.23);
//
segitiga ke - 5
PORTB2_ON;
PORTB3_ON;
_delay_ms(0.27);
PORTB = 0x00;
_delay_ms(1.01);
//
segitiga ke - 6
PORTB2_ON;
PORTB3_ON;
_delay_ms(0.65);
PORTB
= 0x00;
_delay_ms(0.57);
//
segitiga ke - 7
PORTB2_ON;
PORTB3_ON;
_delay_ms(1.2);
PORTB
= 0x00;
_delay_ms(0.10);
}
return(0);
}
Bersambung pada bagian 2, Inverter dengan metode Space Vector Pulse Width modulation (SV-PWM Inverter)
|